Jalan Rusak, Ratusan Ribu Buah Durian Sulit Dikeluarkan



Muara Enim, Jurnal Ekspres.Com.--- Petani durian di kawasan perkebunan Desa Tanjung Baru Kecamatan Tanjung Agung, saat musim durian beberapa waktu lalu mengeluhkan rusaknya jalan perkebunan Tanjung Baru - Lubuk Nipis yang berdampak sulitnya petani mengeluarkan buah durian dari kebun ke tempat Pengepul.

Hal ini terungkap saat Calon legislatif (Caleg) Daerah pilihan (Dapil) 4 dari Partai Hanura no urut 7, Novlis Heriansyah, S.H.,  mengunjungi kawasan kebun durian Desa Tanjung Agung dalam rangka sosialisasi sekaligus mendengarkan keluh kesah dan kendala yang dialami petani durian khususnya di Desa Tanjung Baru dan petani durian di tempat lain pada umumnya.

Saat kegiatan sosialisasi berlangsung, salah seorang petani durian, Arsam (65) warga Desa Tanjung Baru mengungkapkan, buah yang dihasilkan dari perkebunan di sepanjang Jalan Tanjung Baru - Lubuk Nipis mencapai ratusan ribu dalam setiap musimnya, namun kondisi jalan yang ada menyulitkan petani membawa ratusan buah durian tersebut ke tempat pengepul untuk dijual.

"Upaya mengeluarkan durian dari perkebunan selama ini dilakukan menggunakan jasa ojek yang biayanya 1 ribu/buah dengan kapasitas muatan antara 80 - 120 buah sekali angkut, dengan kondisi jalan yang rusak saat ini penyedia jasa ojek bisa mengangkut durian 2 - 3 trip per hari dengan jarak tempuh 3 jam per trip," ungkapnya.

Arsam mengatakan, sedangkan jarak tempuh berjalan kaki lebih dari 1 jam, lamanya jarak tempuh berkendara dikarenakan kondisi badan jalan yang rusak parah, jika saja kondisi badan jalan bagus dirinya yakin jarak tempuh 1 trip kurang dari 2 jam, menurutnys lambannya proses mengeluarkan buah durian ke tempat pengepul sangat merugikan petani karena buah durian yang masak tidak bisa bertahan lama.

"Panjang Jalan perkebunan Tanjung Baru - Lubuk Nipis kurang lebih 10 - 15 km, di sepanjang jalan membentang perkebunan durian yang sangat produktif dengan hasil mencapai ratusan ribu buah setiap musimnya, dengan demikian sudah selayaknya Pemerintah memprioritaskan pembangunan Jalan Tanjung Baru - Lubuk Nipis agar bisa menekan biaya angkut yang dikeluarkan petani," katanya.

Arsam berpendapat, bukanlah suatu hal yang sulit bagi Pemerintah membangun jalan sepanjang 10 - 15 km dengan lebar 1 m, biayanya bisa saja dianggarkan dari Dana Bantuan Desa (Bandes) ataupun dari APBD Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muara Enim melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU).

"Hadirnya Caleg DPRD Kabupaten Muara Enim dari Partai Hanura No urut 4 ini, setidaknya menjadi tempat bagi kami menyampaikan keluh kesah dan kendala yang dihadapi dan memang kebetulan saat ini baru Bapak Novlis Heriansyah dalam kapasitasnya sebagai Caleg turun langsung dan rela menginap di kebun untuk mendengar keluh kesah dan permasalahan yang dihadapi petani, semoga beliau terpilih sebagai wakil rakyat dan dapat memperjuangkan aspirasi kami" tambahnya.

Novlis Heriansyah, S.H., saat dimintai komentarnya menyayangkan kurangnya kepedulian Pemerintah terhadap petani durian khususnya di Desa Tanjung Baru,  terlebih lagi potensinya yang sangat produktif dan mampu menghasilkan ratusan ribu buah durian setiap musimnya, dengan potensi yang dimiliki sudah sepantasnya Pemerintah memprioritaskan pembangunan jalan yang dibutuhkan petani.

"Pembangunan Jalan Tanjung Baru - Lubuk Nipis perlu diprioritaskan dengan pertimbangan, pertama tingginya produktivitas kebun durian dapat meningkatkan kesejahteraan petani, kedua dengan mudahnya buah durian dikeluarkan dari kebun setidaknya bisa membantu mencukupi kebutuhan masyarakat luas akan buah durian sehingga tidak perlu dibeli dari daerah lain," sesalnya.

Masih menurut Novlis Heriansyah, untuk sementara ini dirinya hanya bisa mengetahui dan mendengar secara langsung permasalahan yang dihadapi petani akan tetapi belum bisa berbuat terlalu banyak, namun jika saja nanti masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya untuk mewakili mereka di legislatif tentunya aspirasi yang telah diserap akan diperjuangkan.(JE)

Posting Komentar

0 Komentar