PALEMBANG, JE. Com.-- Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Ulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) Sumatera bagian Selatan siap bersinergi dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam peningkatan kualitas wartawan khususnya di Sumsel. Hal ini terungkap saat Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar bersama pengurus harian mengadakan audensi dengan Head Of Representattive SKK Migas, Adiyanto Agus Handoyo dan Manajer Senior Hubungan Masyarakat, Andi Arie Pangeran di kantor SKK Migas Jalan Gubernur HA Bastari No 7 Jakabaring, Palembang, Kamis (14/3/2019).
Ketua PWI Sumsel H Firdaus Komar mengatakan, Upaya peningkatan kualitas dan profesionalitas wartawan dalam peliputan dan penulisan berita dalam bentuk coaching clinic yang akan rutin dilaksanakan PWI Sumsel maupun Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Kita akan rutin mengadakan coaching clinic. Ya,kita harapkan SKK Migas dapat membantu dan mensupport kegiatan yang akan kami lakukan," Ungkapnya.
Menurut Firdaus, coaching clinic ini fokus terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas wartawan dalam penulisan berita maupun etika peliputan sehingga dapat menginformasikan kepada publik secara akurat dan benar.
Selain coaching clinic, menurut Firdaus akan menggelar UKW berkesinambungan. Sehingga dengan dua program tersebut wartawan bukan hanya sekadar profesi, namun lebih dari itu bisa bermanfaat bagi banyak orang melalui informasi yang disampaikan melalui berita yang baik dan benar.
"Mudah-mudahan niat baik kami ini dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.
Sementara itu, Head Of Representattive SKK Migas, Adiyanto Agus Handoyo menuturkan, sudah menjadi komitmen untuk mendukung program PWI Sumsel dalam peningkatan kualitas wartawan dan program lainnya.
Menurut Adiyanto, tidak mungkin SKK Migas bisa kerja sendiri dan perlu sinergi dengan para wartawan. Selain itu, SKK Migas butuh satu warna dan satu konsep, dan itu adalah PWI Sumsel.
“Kita akan sikronisasikan program PWI Sumsel dan SKK Migas,” kata Adiyanto.
Dikatakan Adiyanto, peran pers sangat penting karena selama ini masyarakat banyak tidak tahu mengenai industri migas. Dikatakannya, yang terbayang dalam benak masyarakat industri migas itu kaya dan asing. Hal-hal tersebut membuat industri migas terbilang sangat ‘seksi’.
Berangkat dari itu, ditambahkan Adiyanto, SKK Migas butuh pers untuk menyampaikan informasi terkait industri migas yang tepat dan berimbang kepada masyarakat.
Senada dikatakan Manajer Senior Hubungan Masyarakat SKK Migas, Andi Arie Pangeran mengatakan, pihaknya menyambut baik tawaran kerja sama dari PWI Sumsel dan ke depan akan terus ditingkatkan. Ujarnya (Red)
0 Komentar