PRABUMULIH,Jurnalekspres.co.id.-- Kunjungan Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, yang diwakili oleh Staf Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan ke Kota Prabumulih, Dalam rangka deklarasi Open Defecation Free (ODF)/Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 100%, Kamis (10/12/2020), bertempat di pendopoan Rumah Dinas Walikota Prabumulih.
Tampak hadir pada acara ini, Forkompinda Kota Prabumulih, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Dra. Lesty Nurainy Apt.,M. Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, dr. Happy Tedjo, serta beberapa Asisten dan Kepala Perangkat Daerah serta Lurah dan Kades se-Kota Prabumulih.
Perilaku buang air besar sembarangan. BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak-semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Dalam sambutannya, Walikota Prabumulih, H. Ridho Yahya menyampaikan, bahwa dalam upaya kesehatan sebagai program nasional yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Prabumulih adalah : Program SBS Menuju Kota ODF karena saat ini terdapat 12 Desa dan 25 Kelurahan yang telah melaksanakan ODF Sehingga bisa dikatakan sudah mencapai ODF 100%.
Pemerintah Kota Prabumulih juga sudah membangun sebanyak 4,181 unit rumah, IPAL/SPAL Komunal sebanyak 85 unit dengan jumlah KK yang terlayani sebanyak 2,517 KK.
Kepala dinas kesehatan sumatera selatan Dra. Lesty Nurainy Apt.,M. Kes mengatakan kota Prabumulih adalah yang ke dua setelah kabupaten PALI.
“ini luar biasa sekali Kota Prabumulih adalah kota yang kedua setelah PALI. Kedepannya yang sudah dekat ada 4 kabupaten kota yakni Palembang, Lubuk Linggau, MUBA, dan Pagar alam. Untuk Prabumulih ini luar biasa PHBS dapat, ODF dapat, dan kita berharap tahun depan dapat juga Kota Sehat. Sekalli lagi kota prabumulih ini luar biasa, terutama ibu-ibu PKK nya yang biasa turun langsung dan menyediakan sarananya. Ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten kota lainnya. Kita berharap Sumsel ini bisa mencapai target 17 kabupaten dan kota yang ODF.” Pungkasnya.
Saat dibincangi oleh awak media, Walikota Prabumulih H.Ridho Yahya mengatakan, bahwa kedepannya untuk wilayah yang belum 100% akan disiapkan anggarannya untuk pengentasan masalah ODF ini.
“Selama ini kan kita sudah ada program KOTAKU dan juga pembangunan IPAL dan SPAL sebagai penunjang menuju ODF, namun tentunya kita juga membutuhkan dukungan masyarakat, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan. Untuk sisa nya yang sekitar 3% belum tersentuh, masyarakat boleh menyampaikan langsung ke pemerintah, kita akan siapkan dananya melalui APBD Kota Prabumulih, hingga mencapai 100 persen, atau 0% masyarakat tidak Buang Air Besar Sembarangan," ungkapnya. (*)
0 Komentar