Ditjen Binalavotas Kemenaker RI Budi Hartawan mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas ini sebagai tanda akan dibangunnya balai pelatihan vokasi di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatra Selatan.
"Dari 18 Provinsi yang akan dibangun Balai Vokasi dan Produktivitas Kota Prabumulih yang pertama kali dilakukan peletakan batu pertama,” ujar Budi Hartawan seraya menambahkan kota Prabumulih ini termasuk kota yang strategis tempatnya.
Budi Hartawan berharap, dengan dibangunnya balai vokasi ini masyarakat Prabumulih khususnya dan umumnya masyarakat Sumatra Selatan dapat meningkatkan kompetensinya.
“Kita berharap dengan adanya Balai ini nantinya dapat meningkatkan kompetensi masyarakat Prabumulih dan Sumatera Selatan agar dapat bersaing dipasar kerja yang saat ini tersedia,” harapnya.
Ia juga mengatakan, jika sudah selesai pembangunan Gedung BLK ini, nanti akan dibentuk forum komunikasi lembaga pelatihan dan industri untuk dapat menyatukan program-program yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri.
"Dibalai pelatihan ini ada 11 kejuruan yang akan diterapkan, seperti pelatihan Las, Listrik, Menjahit dan beberapa kejuruan lainnya. Tahap pertama ini akan dibangun Kantor, Gedung Teknologi informasi, ada Garmen, ada juga Kios siap kerja," ungkapnya.
Lanjutnya, Bangunan ini sekitar 2400 meter persegi. Untuk tahap awal tahun 2022 gedung BLK ini ditargetkan selesai bulan September mendatang dan akan terus dilanjutkan pembangunan pada tahap selanjutnya.
"Kami selaku pihak Kemnaker ingin menyampaikan mudah-mudahan pembangunan Balai Pelatihan Vokasi dapat berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya," ujarnya.
Walikota Prabumulih, Ir.H.Ridho Yahya.MM mengatakan, dengan Balai Pelatihan Vokasi ini program pengentasan dan pengurangan pengangguran di Sumsel dapat terukur sesuai dengan ahlinya.
“Nanti kita akan sampaikan ke semua bupati dan walikota se-Sumsel agar warganya dikirim untuk dilatih disini, setelah dilatih disini kita jamin mereka akan bekerja diluar. Karena kita juga akan melihat, andai di Jepang butuh tenaga kerja bidang apa, atau di Batam butuh skill apa nanti akan kita latih disini,” katanya.
Lanjut Ridho Yahya mengatakan, bahwa dua kementrian sudah sepakat berkerjasama," Tadi pak Dirjen menyampaikan sudah ada kesepakatan antara Kementrian desa dengan kementerian tenaga kerja, dengan demikian dapat menggunakan dana desa untuk biaya pelatihan disini,” ungkapnya.
Senada dengan Ditjen Binalavotas, Ridho Yahya mengatakan bahwa pelatihan di Balai ini nantinya sesuai dengan permintaan pasar.
“Ini real, penurunan penganggurannya, karena pelatihan yang akan diberikan sesuai dengan permintaan pasar, bukan asal latih. Kita akan usahakan agar dana APBD juga dapat berperan disini,” tegasnya. (*)
0 Komentar