PRABUMULIH, - Kesbangpol Kota Prabumulih menggelar kegiatan acara paparan dan arahan terhadap pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih di Ballroom Fave Hotel, Kota Prabumulih, Kamis (7/3/2024).
Kegiatan acara tersebut mengusung tema,"Gerakan Nasional Revolusi Mental" dengan menghadirkan narasumber Kajari Roy Riady, SH.MH.
Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih, H.Elman,ST.MM, dalam sambutannya menyampaikan, revolusi mental hendaknya dapat diterapkan pada diri sendiri, agar dapat di implementasikan dalam pengabdian terhadap masyarakat.
“Revolusi mental adalah cerminan diri. Khususnya, bagi ASN melaksanakan tugas sesuai tupoksi melayani masyarakat secara baik, santun, etika, bermartabat dan lainnya, cara melayani masyarakatnya, perlu diperbaiki sehingga berjalan optimal,” ujar Elman.
Elman juga meminta Revolusi Mental dimulai, guna perbaikan dan perubahan yang harus ditekankan dengan cara memperbaiki dan mengkoreksi diri.“Acara ini sangat penting, terutama masalah disiplin. Semoga kegiatan ini dapat diikuti dengan sungguh-sungguh sehingga memberikan manfaat dan berdampak positif,” harapnya.
“Diundang sebagai narasumber kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kota Prabumulih yang digagas oleh kesbangpol dan dihadiri oleh OPD yang hadir rata-rata sekretaris,” ungkap Roy Riady saat di wawancara awak media usai acara.
Roy Riady juga menambahkan Revolusi Mental itu pada esiensinya merubah mindset cara berpikir serta berperilaku. Sehingga dapat meningkatkan yang telah baik dan yang belum dapat menjadi baik.
“Kita harus dapat mengikuti jaman berubah dengan cepat. Salah satunya soal teknologi, kalau kita masih menggunakan cara-cara konvensional tentunya kawan-kawan ASN ini akan ketinggalan maka harus belajar, mengupgrade dan inovatif.
Lanjut Roy Riady mengatakan, salah satu persoalan besar negeri ini adalah korupsi, oleh karena itu saya sampaikan cara mengubah mindset berpikir dalam bekerja sehingga terhindar dari perilaku koruptif.
"Perilaku koruptif memang dapat merugikan pelakunya, jika dibiarkan berlarut-larut dan menjadi tradisi kesehariannya, hal ini menjadi kebiasaan oleh para ASN. Salah satunya yakni mencuri waktu atau yang lebih sering banyak terjadinya titip absen dan lain-lainnya," jelasnya.
Roy Riady berharap, dengan adanya kegiatan ini setidaknya para pegawai negeri yang hadir hari ini dapat membentengi diri dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, lebih-lebih merugikan negara akibat perilaku koruptif tersebut.(*)
0 Komentar