DPRD Prabumulih Terima Audensi Pihak Rumah Sakit Bunda

PRABUMULIH, – Guna mencari solusi dan jalan terbaik Ketua DPRD Kota Prabumulih H.Deni Victoria SH.MSi, didampingi Wakil Ketua I Aryono ST dan Komisi I, menerima audiensi dari pihak manajemen rumah sakit Bunda.

Audiensi tersebut dilakukan terkait berita viral yang terjadi belakangan ini, dimana anak Wali Kota Prabumulih H.Arlan mengalami cidera pada bagian kepala dan harus segera mendapatkan pelayanan medis serius.

Namun kabar yang beredar pihak rumah sakit diduga telah menolak untuk menangani luka cidera pada kepala anak pak wali sehingga harus beralih ke rumah sakit Pertamina.

Selain masalah pelayanan, audiensi juga bertujuan untuk menanyakan hasil investigasi dari Dinas Kesehatan Prabumulih yang dimana telah menemukan diduga obat kadarluarsa satu wadah dengan obat baru untuk pasien.

Pertemuan berlangsung di ruang rapat badan anggaran Gedung DPRD Kota Prabumulih, dan menghadirkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih Joko Listiyan serta Asisten I H.Aris Priadi, Senin 04 Agustus 2025.

Deni Victoria mengatakan, audiensi ini juga bermaksud untuk mengetahui kronologis dari permasalahan yang dialami oleh anak pak Wali. Ia meminta kepada pihak rumah sakit Bunda untuk segera memperbaiki lagi manajemen dan meningkatkan lagi pengawasan.

"Pelayanan yang sudah sangat baik selama ini jangan dirusak oleh ulah beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab. Rumah sakit Bunda harus mengambil langkah tegas dan melakukan perubahan besar terhadap tubuh manajemen, karena ini menyangkut pelayanan terhadap masyarakat," terangnya ketika dibincangi.

Pria yang akrab disapa DV ini juga meminta kepada petinggi rumah sakit untuk segera memberikan sanksi agar kejadian serupa tidak terulang lagi dikemudian hari.

"Gegara beberapa oknum nama baik jadi tercoreng, peristiwa fatal seperti kemarin jangan sampai terulang lagi, dan kami dari DPRD meminta kepada manajemen R.S Bunda untuk segera memberikan sangsi tegas dan meningkatkan lagi pengawasan, "ungkap DV.

Terkait penemuan obat kadarluarsa di rumah sakit Bunda, DV menekankan agar pengawasan harus lebih diperketat serta peran serta Dinkes harus dimainkan dalam hal ini.

Sementara itu, pemilik rumah sakit Bunda H.dr.Rachman menyampaikan sudah memberikan sanksi kepada 18 pegawai dan meningkatkan pengawasan serta pelayanan di rumah sakit yang sudah berdiri sejak 33 tahun silam.

"Kami sudah memberikan sanksi kepada 18 pegawai kami ada yang mutasi, penurunan jabatan hingga di rumahkan sementara," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar