PRABUMULIH.JURNAL EKSPRES.COM---Aksi penambangan pasir yang dilakukan warga PALI Kecamatan Tanah Abang di Sungai Lematang perbatasan antar Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat membuat warga yang bermukim di Payuputat resah. Pasalnya, warga khawatir penambangan pasir persis dibawah jembatan penyeberangan itu menyebabkan jembatan akan roboh.
Tak hanya itu, akibat aksi penambangan itu membuat air aliran sungai yang biasa dijadikan kebutuhan warga Payuputat menjadi . Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan dan belum ada solusi.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Prabumulih yang mendapatkan keluhan konstituennya pun angkat bicara. Menurut anggota DPRD Prabumulih dapil Prabumulih Barat dan RKT, Feri Alwi SE menerangkan, masyarakat Payuputat sudah sangat resah sekali. Mengingat aktivitas tambang pasir sudah sangat dikhawatirkan karena bisa membuat jembatan penyeberangan perbatasan bisa roboh.
"Permasalahan ini sudah lama berlangsung. Yang melakukan penambangan masuk warga PALI dan yang kena dampak warga Payuputa Kota Prabumulih. Warga takut kalau jembatan penyeberangan yang dibangun diatas sungai lematang ambruk karena tergerus akibat penambangan," ungkapnya saat diwawancarai awak media, Selasa (17/10) usai sidang paripurna mendengarkan hasil reses dewan.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) mengungkapkan, untuk menghindari gesekan-gesekan di masyarakat kita meminta dalam hal ini Lurah Payuputat untuk berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten PALI atau pihak kecamatan Tanah Abang untuk duduk bersama membahas persoalan tersebut.
"Kedua belah pihak harus dicarikan solusi. Takutnya kalau dibiarkan dampaknya luar biasa. Dalam kasus ini jangan sampai antara kedua belah pihak timbul gesekan dilapangan nanti. Kepada Lurah Payuputat segera koordinasi dengan aparat pemerintah setempat Kabupaten PALI se segera mungkin," pungkasnya. AYJ
0 Komentar