Freni saat mengajar mahasiswa UT di SDN 15 Prabumulih kemarin (3/10).
Saat dikonfirmasi awak media, Ibu satu anak ini mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab harus dilaksanakan apapun yang terjadi, jika memang masih bisa ditinggal.
" kita harus profesional, meski dalam keadaan berduka, Namun saya harus tetap melaksanakan kewajiban, kepergian adik saya juga sudah hari ketiga, maka saya tetap bisa melaksanakan tugas saya untuk mencerdaskan anak bangsa,"jelasnya.
Wanita ini diketahui mengajar mata kuliah tentang Pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus, pada mahasiswa semester 2 PGSD BI (Berbagai Ilmu) Universitas terbuka yang berkuliah S1 di Kota Prabumulih .
BI adalah mahasiswa saya sudah pernah kuliah S1 dari berbagai ilmu, yang saat ini sudah bekerja dan mengajar di SD di sekitar kota Prabumulih dan kabupaten muara enim, karena harus menyesuikan ijazah untuk bisa mengajar di SD dengan kuliah kembali di program PGSD UT.
"Malah melaksanakan tugas ini membuatku lebih santai dan sedikit menghilangkan rasa duka mendalam yang akan berlarut-larut jika tidak dialihkan dengan pekerjaan lain,"jelas Wanita yang mengajar 3 kelas mahasiswa ini.
Diketahui, adik kandung Kepala Sekolah SMAN1 Prabumulih ini meninggal pada hari jumat lalu, dikebumikan di jalan taman murni. Almarhumah Ferbianty meninggal dalam usia 36 tahun meninggalkan 3 orang anak.
"Kata yang selalu terucap adalah ingin merawat ibunya seumur hidup. Diantara kami lima saudara hanya diayang tidak bekerja, hanya membantu usaha ibu di Rumah makan. Keinginannya terkabul,semoga Allah Swt menempatkan almarhum di tempat yang layak, semoga kami dipertemukan kembali di surga Allah aamiin,"tandasnya.(JE)
0 Komentar